Coca-Cola masih kesulitan mendongkrak penjualan di kawasan Amerika Utara seiring konsumen AS mengurangi minuman diet soda. Penjualan Coca-Cola di tingkat global naik 3% seiring meningkatnya pertumbuhan sparkling beverages dan perayaan paskah. Namun, Coke mencatatkan pendapatan yang lebih rendah dari estimasi seiring stagnannya volume penjualan di Amerika Utara, pasar terbesar bagi Coca-Cola.
Kinerja laba per saham (EPS) mencapai $0.58 dengan pendapatan turun menjadi $2,6 miliar untuk kuartal kedua 2014. Ini lebih rendah dari publikasi tahun lalu dimana EPS meraih $0.59 dan juga estimasi analis $0.63. Saham Coca-Cola melemah 0,12% menjadi $48.44 setelah perusahaan merilis laporan keuangannya.
Coke masih belum bisa mendongkrak performa penjualan soda di negara maju seperti AS seiring konsumen kini lebih sadar dengan faktor kesehatan. Perusahaan menilai turuunnya penjualan diet Coke disebabkan oleh kurangnya pemasaran, pergeseran ke pemanis alami, dan skeptisme konsumen terhadap keamanan dan kualitas pemanis buatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar