Menjaring Untung Dengan Two-ways Opportunity Di Indeks Saham



Setiap indeks mempunyai produk berbentuk kontrak berjangka yang nilainya mengacu pada indeks saham gabungan. Kontrak inilah yang kemudian diperjualbelikan oleh investor.   Ada beberapa indeks saham berjangka yang diperdagangkan di antaranya:
1. Indeks Dow Jones Amerika Serikat
 
Indeks Dow Jones Industrial Average memiliki kode perdagangan (DJIA/.DJI). Dow Jones adalah komponen bursa tertua di Amerika yang didirikan oleh Charles Dow. Sebagai barometer bagi bursa saham dunia, Dow dapat merepresentasikan kinerja sektor industri di negara dengan kapitalisasi ekonomi terbesar dunia.  
 
2. Indeks Nikkei Jepang
 
Indeks Nikkei memiliki kode perdagangan (.N225) dan menampilkan perubahan harga rata-rata 225 saham unggulan (blue chips) di bursa Tokyo.
Kode produk kontrak berjangka Nikkei = NKx_JPJ30. x=bulan kontrak
 
3. Indeks Hang Seng Hong Kong
 
Indeks Hang Seng memiliki kode perdagangan (HSI33/.HSI). Serupa dengan Nikkei, HSI merupakan gabungan harga rata-rata dari 33 saham blue chips yang diperdagangkan di bursa saham Hong Kong.
Kode produk kontrak berjangka indeks Hang Seng = HkxHKJ50. x= bulan kontrak
 
4. Indeks KOSPI Korea Selatan
 
Indeks KOSPI memiliki kode perdagangan (.KS200). Jumlah komponen saham KOSPI jauh lebih banyak dibandingkan Nikkei dan Hang Seng, yakni sebanyak 200 saham blue chip.
Kode produk kontrak berjangka Kospi 200 = KSx-KRJ35. x= bulan kontrak
 
Nikkei dan Hang Seng merupakan indeks paling terkenal di mata investor dunia. Popularitas keduanya bahkan telah menyamai Indeks Dow Jones dan Nasdaq di Wall Street, New York. Indonesia juga memiliki Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencatat rata-rata perubahan harga seluruh saham yang ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock Exchange (IDX).

Pelaku Perdagangan Berjangka
Pada umumnya, pelaku perdagangan berjangka dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan, yaitu :
  •  Pelaku lindung nilai
              Investor yang memiliki kepentingan pada aset acuan. Mereka terus mencari cara
              untuk melindungi asetnya dari resiko perubahan harga.
  •  Spekulator
              Pelaku pasar golongan ini mengandalkan strategi spekulasi, yakni dengan
              memprediksi pergerakan pasar. Kemudian mereka melakukan pembelian
              produk di atas kertas,  padahal produk tersebut tidak mereka butuhkan.
 
Terdapat perbedaan mencolok antara perdagangan indeks saham berjangka dengan saham biasa. Perdagangan berjangka mewajibkan investor untuk menyetor sejumlah dana tertentu kepada lembaga kliring sebagai jaminan sebelum bertransaksi. Ketentuan ini disebut dengan margin trading.
 
Keunggulan lain dari kontrak berjangka terletak pada kemudahan pengambilan posisi jual ataupun beli. Peraturan berjangka memperbolehkan investor mengambil posisi beli, lalu beralih ke posisi jual atau disebut long position. Demikian pula sebaliknya, mereka juga dapat mengambil posisi jual terlebih dahulu, kemudian beralih ke posisi beli, yang dikenal dengan istilah short position. Dengan adanya two-ways opportunity seperti ini, investor bisa mengambil keuntungan, baik dari kenaikan maupun penurunan harga. Namun, patut diingat bahwa fasilitas tersebut juga memperbesar resiko dari perdagangan indeks saham berjangka.
 
Apabila dibandingkan dengan deposito bank, prospek investasi pada indeks berjangka relatif lebih baik. Deposito Indonesia lazimnya hanya menawarkan bunga sebesar 10% per tahun. Namun indeks berjangka bisa memberi keuntungan 15-40% (bahkan lebih) dalam satu bulan saja. Meski menawarkan daya tarik, resiko transaksi indeks saham berjangka termasuk berkategori tinggi. Investor sebaiknya terlebih dahulu mempelajari mekanisme, tingkat resiko serta seluk beluk perdagangan. Dengan demikian, peluang keuntungan bisa lebih terbuka dibandingkan langsung terjun secara instan.  
 
Silahkan melatih strategi trading anda pada platform online trading dengan mendaftar
Menjaring Untung Dengan Two-ways Opportunity Di Indeks Saham Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Rahman Aksionline

Tidak ada komentar:

Posting Komentar