Output pabrik di Jepang naik di bulan Mei setelah perusahaan memangkas produksi di bulan April untuk menutupi dampak kenaikan pajak penjualan nasional, menggarisbahwahi pandangan bahwa perekonomian akan menyerap kenaikan tersebut. Kenaikan output sebanyak 0.5% dalam basis bulanan dibandingkan dengan perkiraan ekonom untuk kenaikan sebesar 0.9%, dan menyusul penurunan sebesar 2.8% di bulan April, menurut data dari Ministry of Economy, Trade and Industry pada hari Senin.
Data ini kemungkinan akan menguatkan pandangan bahwa perekonomian akan rebound di musim panas sejak kenaikan pajak penjualan tanggal 1 April lalu dan anjloknya tingkat belanja pada kuartal ini. Rebound tersebut dapat kembali mengikis ekspektasi Bank of Japan akan kembali melonggarkan kebijakan tahun ini, karena mendukung pandangan optimis dari BOJ bahwa perekonomian sedang dalam jalur melanjutkan pemulihan dan mencapai target inflasi sebesar 2%. Sektor manufaktur memperkirakan output akan turun sebanyak 0.7% di bulan Juni, namun bertumbuh sebesar 1.5% di bulan Juli, menurut data hari Senin. Reaksi pasar cukup terbatas.
"Output sedang pulih. Namun masih berada dalam tahap penyesuaian mengingat turunnya tingkat pengiriman dan kenaikan pada persediaan," ucap Takeshi Minami, kepala ekonom pada Norinchukin Research Institute di Tokyo. Menteri Perekonomian mempertahankan penilaiannya terhadap output pabrik, mengatakan output berada dalam trend yang flat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar