Konflik Rusia Gerus Keuntungan McDonald's

Restoran burger terbesar dunia, McDonald's, sedang mengalami periode sulit dalam perjalanan bisnisnya. Setelah perolehan labanya melemah pada kuartal terakhir, prospek bisnis perusahaan juga semakin tidak menentu di tengah krisis Rusia.
Rusia adalah salah satu pangsa pasar strategis bagi perusahaan luar negeri. 

http://goo.gl/MOQklR Namun sentimen antara blok barat dan blok timur kerap membuat kinerja bisnis menjadi kurang bagus, terutama bagi perusahaan asal Amerika Serikat seperti McDonald's. Pihak direksi khawatir dengan prospek pertumbuhan laba di tahun 2014 karena isu geopolitik terus menerus muncul sebagai headline internasional. 

"Kami sudah melihat kelesuan bisnis di Rusia, dan saya rasa penyebabnya adalah ketegangan politik di kawasan," keluh Don Thompson, Presiden dan CEO McDonald's.
Menurut data MNI terbaru, sentimen belanja warga Rusia memang meningkat di bulan Juni 2014 dari level terburuknya di bulan Mei. Akan tetapi angka dalam indeks tersebut masih jauh di bawah level yang tercatat pada Juni tahun lalu karena iklim perlambatan ekonomi sedang terjadi di Rusia dan konflik Crimea tidak kunjung reda.

Sedangkan menurut laporan keuangan yang dirilis hari Selasa kemarin (22/07), angka penjualan McDonald's cabang Eropa naik sebesar 1% dibandingkan kuartal I 2014 atau di bawah perkiraan analis. Persentasenya masih lebih kecil dibandingkan kenaikan angka penjualan antara kuartal IV 2013 dan kuartal I 2014, yang mencapai 1.4%. Dari perbandingan ini bisa dilihat betapa penting peranan Rusia dalam portofolio bisnis McDonald's di Eropa. "Efek Rusia sangat besar sejak perusahaan untuk membangun sistem penjualan yang bagus di negara ini," ujar CFO McDonald's, Peter Bensen dalam sebuah forum bulan April lalu.

[Harga saham McDonald's (NYSE:MCD) tercatat melemah 1.31% ke level $96.27 pada sesi perdagangan reguler hari Selasa (22/07).]
Konflik Rusia Gerus Keuntungan McDonald's Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Rahman Aksionline

Tidak ada komentar:

Posting Komentar